Monday, 5 November 2012

Contoh Resensi Cerpen


1.      Identitas Cerpen
Judul                           : Setagen
Pengarang                  : Mayana Sulistyani
Tahun Terbit                : 2006
Penerbit                      : Departemen Pendidikan Nasional
Jumlah Halaman        : 7 halaman
 2.      Sinopsis
Dyah adalah putri bungsu satu-satunya dari sebuah keluarga bangsawan di Yogyakarta. Meskipun umurnya masih muda, tetapi ibunya yang sangat kental dengan peradaban jawa sudah menyuruhnya untuk mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang umum dilakukan sebagai putri dari keluarga bangsawan. Semua hal yang dilakukan oleh Dyah diatur. Cara bersikap, dan cara berpakaian Dyah harus selalu sesuai dengan apa yang dikatakan oleh ibunya. Segala sesuatu yang dilakukan oleh Dyah selalu dilarang ibunya dengan alasan “Saru”. Meskipun begitu, Dyah secara diam-diam tidak menyukainya. Meskipun Dyah adalah anak yang sangat penurut, tapi diam-diam dia memiliki jiwa pemberontak dalam hatinya meskipun hal tersebut tidak pernah ditunjukkannya pada ibunya. Dyah sering berkhayal bermain bersama teman-teman yang hanya ada dalam ilusi semata. Karena selama ini ibunya melarangnya bermain bersama anak-anak tetangga yang bukan berasal dari keluarga keraton. Teman-temannya yang berasal dari buku-buku cerita yang sering dibacanya membuat Dyah merasa bahagia dan sedikit terlepas dari tekanan peraturan yang telah diterapkan oleh ibunya.
Salah satu peraturan yang paling dibenci oleh Dyah adalah memakai setagen pada pakaiannya. Menurutnya memakai lilitan stagen pada pinggangnya sangat mengganggu karena membuatnya susah untuk bernafas. Suatu hari, Dyah disuruh oleh ibunya untuk menggantikan ibunya menerima tamu pada sebuah acara arisan. Pada malam harinya, dengan rasa lelah Dyah beristirahat setelah melepaskan setagen yang selalu melilit pinggangnya. Malam itu, Dyah membaca buku Peter Pan. Segera saja, Dyah yang selalu merasa kesepian langsung terhanyut dalam kisah petualangan Peter Pan di negeri Neverland, Peter mengajaknya untuk pergi bersamanya ke negeri Neverland dengan cara berayun-ayun di akar gantung pepohonan yang tiba-tiba muncul di dalam kamar Dyah. Tanpa Dyah sadari, ternyata sulur pepohonan yang tiba-tiba muncul itu adalah setagennya yang dililitkannya tanpa sadar di lampu kamarnya. Dan keesokan paginya, Kanjeng Ibu dan Kanjeng Romo menemukan Dyah telah tewas akibat terjerat setagen yang melilit lehernya. 

3. Nilai  penilaian terhadap cerpen
Kelebihan Cerpen
Cerita ini mengangkat latar belakang kehidupan modern yang masih kental dengan sisi budaya jawa. Hal ini bagus untuk melestarikan kebudayaan Indonesia di kalangan pembaca yang berusia muda. Selain itu, cerita ini juga menjelaskan arti istilah-istilah jawa yang ada dalam cerita sehingga pembaca yang tidak mengerti bahasanya bisa memahami maksud ceritanya.
Kekurangan Cerpen
Cerita ini memiliki akhir yang kurang bagus untuk ditiru oleh generasi muda, yakni ketika tokoh utamanya , Dyah, bunuh diri dengan cara melilitkan setagen di lehernya.

Baca juga kumpulan cerpen koran 

1 comment: