Membahas tentang FC Bayern München di musim kemarin, hmmm... Sangatlah luar biasa, bukan? Sebagai Bavarian (sebutan pendukung Bayern) saya sendiri bisa dibilang kaget. Kok Bayern seperti ini? Bermain atraktif, ball possesion, dan menghibur. Yang memang menjadi ciri khas klub asal Bavaria ini. Josef 'Jupp' Heynckes, adalah dalang dibalik kesuksesan Bayern di Eropa.
Sebagaimana yang kita tahu, di musim lalu 2011/2012 Bayern bisa dibilang gagal total. Ya, hanya meraih 'Treble runner-up', dua gelar domestik, Bundesliga dan DFB Pokal direbut sang rival abadi, Borussia Dortmund. Di final DFB Pokal misalnya, Philipp Lahm dkk. tidak berkutik setelah dibantai 5-2 di Olympiastadion, Berlin. Hasil tersebut jelas mempengaruhi mental pemain yang selang beberapa harinya akan menghadapi Chelsea di final Liga Champions. Partai puncak itu sendiri digelar di kandang sendiri, Fußball Arena, München. Faktor sebagai tuan rumah seharusnya bisa dimanfaatkan, tapi apa daya, publik tuan rumah harus benar-benar terdiam. Benar-benar bungkam! Chelsea mengangkat tropi 'Si Kuping Lebar' setelah menang adu pinalti di hadapan hampir mayoritas publik Jerman. Ironis memang.
Kegagalan dan kekalahan musim kemarin benar-benar menampar pihak klub. Musim baru 2012/2013, klub mempersiapkan diri baik-baik. Mendatangkan pemain baru yang berkualitas untuk menghadapi musim mendatang. Pemain baru seperti Dante didaratkan di Allianz Arena, menyeberang dari Borussia Mönchengladbach untuk menambal lini pertahanan. Di lini depan, perginya Ivica Olic ke Wolfsburg dan dipermanenkannya Nils Petersen di Werder Bremen, membuat klub bertindak cepat dengan didatangkannya penyerang seperti Mario Mandzukic dari Wolfsburg, dan dipulangkannya striker veteran Claudio Pizarro dari Bremen. Begitu pula di lini tengah, Xherdan Shaqiri diboyong dari FC Basel. Dan yang lebih mengejutkan adalah, transfer gelandang bertahan Javi Martinez dari Athletic Bilbao dengan mahar 40 juta pounds. Cukup mahal untuk pemain yang berposisi sebagai gelandang. Banyak yang mengkritsi, harga tersebut tak seharusnya dikeluarkan hanya untuk pemain asal Spanyol itu. Dan tidak hanya dari segi pemain, staff manajemen juga ada pembaharuan seperti mendatangkan Mathias Sammer dari klub rival Dortmund sebagai direktur olahraga di München. Jupp Heynckes tetap menjadi memimpin skuad Bastian Schweinsteiger dkk. FC Bayern siap menghadapi musim 2012/2013.
Langkah awal Bayern adalah menantang Borussia Dortmund di ajang pembuka DFL Super Cup atau Piala Super Jerman, sebelum membuka tirai baru Bundesliga, di ajang tersebut Bayern bermain di kandang sendiri, dengan kekecewaan di musim lalu. Bayern berhasil mengatasi anak asuh Jürgen Klopp dengan skor 2-1. Bayern mengangkat piala di akhir laga.
Di kompetisi Bundesliga, Bayern bisa dibilang impresif. Sangat impresif bahkan. Selalu menang di tujuh laga awal. Sayangnya rekor tersebut kandas setelah dikalahkan Bayer Leverkusen di kandang sendiri. Tapi, setelahnya Bayern tak terhadang, dengan mencatat 29 kemenangan, 4 hasil seri, dah hanya sekali kalah. Mencetak 98 gol, dan 18 kali kebobolan. Dengan torehan 91 poin, meninggalkan jauh sang pesaing Borussia Dortmund di posisi runner up dengan selisih 25 poin. Bayern luar biasa!
Apiknya Jupp Heynckes meramu dan strategi, dengan taktik 4-2-3-1 mengandalkan duet winger maut Franck Ribery dan Arjen Robben. Pertahanan tim lawan pun patut was-was. Di posisi di bawah mistar, Manuel Neuer memberikan rasa aman di belakang. Formasi back four tetap, duet center back Jerome Boateng dan Dante, dan dua bek sayap Philipp Lahm di kanan, dan David Alaba di sisi kiri. Posisi yang tak kalah vital adalah duet gelandang bertahan antara Bastian Schweinsteiger dan Javi Martinez. Double pivot, sebagai penghubung lini belakang dengan lini depan, dengan kemampuan bertahan dan menyerang yang baik dari kedua pemain, disinilah letak jantung permainan Bayern musim lalu. Apalagi Opa Heynckes punya kedalaman skuad yang bagus, misalnya saja di pos penyerang. Ada nama seperti duo Mario, Mandzukic dan Gomez. Nama pertama selalu menjadi pilihan utama Jupp. Gomez menjadi alternatif kedua, sedangkan pilihan ketiga ada striker gaek Claudio Pizarro. Tidak seperti kebanyakan sebuah kondisi tim, dimana pemain yang diplot sebagai suksesor pemain inti, performanya jauh berbeda. Di Bayern, Heynckes bisa membuat ketiga striker ini tampil tajam, dan itu sudah terbukti. Absennya Mandzukic bisa ditutupi dengan apiknya lesatan Gomez yang torehan golnya tak kalah dengan Mandzu. Begitu pula Pizarro yang notabene opsi ketiga, justru bisa mencetak hattrick ke gawang Lille di Liga Champions.
Di sektor gelandang juga tak kekurangan stok, dua pivot pun punya pelapis macam Luiz Gustavo, Antoliy Tymoshchuk, ataupun Toni Kroos. Mereka bisa silih berganti bermain, dan yang tak kalah penting adalah, permainan mereka jauh dari kata payah. Begitu pula di lini pertahanan, Daniel van Buyten yang sudah berumur, dengan pengalamannya yang membantu. Cederanya Holger Badstuber, tak terlalu berpengaruh. Bahkan, Gustavo dan Timo bisa diplot sebagai centerback. Melimpahnya stok pemain, dengan perkasa Bayern menguasai Bundesliga. Tak terkalahkan di DFB Pokal. Di Liga Champions, Bayern hanya menelan dua kekalahan saat bertandang ke BATE Borisov dan menjamu Arsenal di Allianz Arena. Bayern tak terbendung, sampai akhirnya mengangkat tropy 'Si Kuping Lebar' kelimanya dan sekaligus meraih treble winner. Sejarah bagi FC Hollywood sebagai tim Jerman pertama yang meraih tiga gelar di ajang kompetitif. Di akhir musim, Jupp memutuskan pensiun dari dunia sepak bola. Selain indikasi Bayern telah menunjuk Pep Guardiola sebagai der trainer musim depan.
AWAL ERA PEP
Di awal era Pep, Bayern gagal meraih Piala Super Jerman, setelah kalah dari Dortmund dengan skor 4-2. Tapi pelatih berkepala plontos ini berhasil menjawabnya dengan menyumbang gelar Piala Super Eropa. Menuntaskan dendam terhadap Chelsea lewat drama adu pinalti. Sekaligus pertemuan dengan mantan rivalnya di La Liga, Jose Mourinho.
Di penghujung 2013, Bayern menutup tahunnya dengan menjuarai turnamen Piala Dunia Antar Klub di Maroko, setelah di final mengalahkanturnamen wakil tuan rumah, Raja Casablanca dengan skor 2-0. Lima gelar dalam setahun, walaupun tidak bisa menyamai rekor Barcelona dengan sextuple-nya, setidaknya dengan menyingkirkan Barca di semifinal Liga Champions dengan agregat skor 7-0 cukup atau bahkan sudah membuktikan diri sebagai tim terbaik sepanjang tahun 2013 ini. Tahun paling bersejarah FC Bayern München. Danke! Glückwunsch!
@WiraSumantri_
Sebagaimana yang kita tahu, di musim lalu 2011/2012 Bayern bisa dibilang gagal total. Ya, hanya meraih 'Treble runner-up', dua gelar domestik, Bundesliga dan DFB Pokal direbut sang rival abadi, Borussia Dortmund. Di final DFB Pokal misalnya, Philipp Lahm dkk. tidak berkutik setelah dibantai 5-2 di Olympiastadion, Berlin. Hasil tersebut jelas mempengaruhi mental pemain yang selang beberapa harinya akan menghadapi Chelsea di final Liga Champions. Partai puncak itu sendiri digelar di kandang sendiri, Fußball Arena, München. Faktor sebagai tuan rumah seharusnya bisa dimanfaatkan, tapi apa daya, publik tuan rumah harus benar-benar terdiam. Benar-benar bungkam! Chelsea mengangkat tropi 'Si Kuping Lebar' setelah menang adu pinalti di hadapan hampir mayoritas publik Jerman. Ironis memang.
Kegagalan dan kekalahan musim kemarin benar-benar menampar pihak klub. Musim baru 2012/2013, klub mempersiapkan diri baik-baik. Mendatangkan pemain baru yang berkualitas untuk menghadapi musim mendatang. Pemain baru seperti Dante didaratkan di Allianz Arena, menyeberang dari Borussia Mönchengladbach untuk menambal lini pertahanan. Di lini depan, perginya Ivica Olic ke Wolfsburg dan dipermanenkannya Nils Petersen di Werder Bremen, membuat klub bertindak cepat dengan didatangkannya penyerang seperti Mario Mandzukic dari Wolfsburg, dan dipulangkannya striker veteran Claudio Pizarro dari Bremen. Begitu pula di lini tengah, Xherdan Shaqiri diboyong dari FC Basel. Dan yang lebih mengejutkan adalah, transfer gelandang bertahan Javi Martinez dari Athletic Bilbao dengan mahar 40 juta pounds. Cukup mahal untuk pemain yang berposisi sebagai gelandang. Banyak yang mengkritsi, harga tersebut tak seharusnya dikeluarkan hanya untuk pemain asal Spanyol itu. Dan tidak hanya dari segi pemain, staff manajemen juga ada pembaharuan seperti mendatangkan Mathias Sammer dari klub rival Dortmund sebagai direktur olahraga di München. Jupp Heynckes tetap menjadi memimpin skuad Bastian Schweinsteiger dkk. FC Bayern siap menghadapi musim 2012/2013.
Langkah awal Bayern adalah menantang Borussia Dortmund di ajang pembuka DFL Super Cup atau Piala Super Jerman, sebelum membuka tirai baru Bundesliga, di ajang tersebut Bayern bermain di kandang sendiri, dengan kekecewaan di musim lalu. Bayern berhasil mengatasi anak asuh Jürgen Klopp dengan skor 2-1. Bayern mengangkat piala di akhir laga.
Di kompetisi Bundesliga, Bayern bisa dibilang impresif. Sangat impresif bahkan. Selalu menang di tujuh laga awal. Sayangnya rekor tersebut kandas setelah dikalahkan Bayer Leverkusen di kandang sendiri. Tapi, setelahnya Bayern tak terhadang, dengan mencatat 29 kemenangan, 4 hasil seri, dah hanya sekali kalah. Mencetak 98 gol, dan 18 kali kebobolan. Dengan torehan 91 poin, meninggalkan jauh sang pesaing Borussia Dortmund di posisi runner up dengan selisih 25 poin. Bayern luar biasa!
Apiknya Jupp Heynckes meramu dan strategi, dengan taktik 4-2-3-1 mengandalkan duet winger maut Franck Ribery dan Arjen Robben. Pertahanan tim lawan pun patut was-was. Di posisi di bawah mistar, Manuel Neuer memberikan rasa aman di belakang. Formasi back four tetap, duet center back Jerome Boateng dan Dante, dan dua bek sayap Philipp Lahm di kanan, dan David Alaba di sisi kiri. Posisi yang tak kalah vital adalah duet gelandang bertahan antara Bastian Schweinsteiger dan Javi Martinez. Double pivot, sebagai penghubung lini belakang dengan lini depan, dengan kemampuan bertahan dan menyerang yang baik dari kedua pemain, disinilah letak jantung permainan Bayern musim lalu. Apalagi Opa Heynckes punya kedalaman skuad yang bagus, misalnya saja di pos penyerang. Ada nama seperti duo Mario, Mandzukic dan Gomez. Nama pertama selalu menjadi pilihan utama Jupp. Gomez menjadi alternatif kedua, sedangkan pilihan ketiga ada striker gaek Claudio Pizarro. Tidak seperti kebanyakan sebuah kondisi tim, dimana pemain yang diplot sebagai suksesor pemain inti, performanya jauh berbeda. Di Bayern, Heynckes bisa membuat ketiga striker ini tampil tajam, dan itu sudah terbukti. Absennya Mandzukic bisa ditutupi dengan apiknya lesatan Gomez yang torehan golnya tak kalah dengan Mandzu. Begitu pula Pizarro yang notabene opsi ketiga, justru bisa mencetak hattrick ke gawang Lille di Liga Champions.
Di sektor gelandang juga tak kekurangan stok, dua pivot pun punya pelapis macam Luiz Gustavo, Antoliy Tymoshchuk, ataupun Toni Kroos. Mereka bisa silih berganti bermain, dan yang tak kalah penting adalah, permainan mereka jauh dari kata payah. Begitu pula di lini pertahanan, Daniel van Buyten yang sudah berumur, dengan pengalamannya yang membantu. Cederanya Holger Badstuber, tak terlalu berpengaruh. Bahkan, Gustavo dan Timo bisa diplot sebagai centerback. Melimpahnya stok pemain, dengan perkasa Bayern menguasai Bundesliga. Tak terkalahkan di DFB Pokal. Di Liga Champions, Bayern hanya menelan dua kekalahan saat bertandang ke BATE Borisov dan menjamu Arsenal di Allianz Arena. Bayern tak terbendung, sampai akhirnya mengangkat tropy 'Si Kuping Lebar' kelimanya dan sekaligus meraih treble winner. Sejarah bagi FC Hollywood sebagai tim Jerman pertama yang meraih tiga gelar di ajang kompetitif. Di akhir musim, Jupp memutuskan pensiun dari dunia sepak bola. Selain indikasi Bayern telah menunjuk Pep Guardiola sebagai der trainer musim depan.
AWAL ERA PEP
Di awal era Pep, Bayern gagal meraih Piala Super Jerman, setelah kalah dari Dortmund dengan skor 4-2. Tapi pelatih berkepala plontos ini berhasil menjawabnya dengan menyumbang gelar Piala Super Eropa. Menuntaskan dendam terhadap Chelsea lewat drama adu pinalti. Sekaligus pertemuan dengan mantan rivalnya di La Liga, Jose Mourinho.
Di penghujung 2013, Bayern menutup tahunnya dengan menjuarai turnamen Piala Dunia Antar Klub di Maroko, setelah di final mengalahkanturnamen wakil tuan rumah, Raja Casablanca dengan skor 2-0. Lima gelar dalam setahun, walaupun tidak bisa menyamai rekor Barcelona dengan sextuple-nya, setidaknya dengan menyingkirkan Barca di semifinal Liga Champions dengan agregat skor 7-0 cukup atau bahkan sudah membuktikan diri sebagai tim terbaik sepanjang tahun 2013 ini. Tahun paling bersejarah FC Bayern München. Danke! Glückwunsch!
@WiraSumantri_
0 komentar:
Post a Comment